INI tulisan masa remajaku. Usiaku masih belasan tahun, tepatnya pada sekitar tahun 1984. Waktu itu aku masih duduk di kelas 1 SMA. Saat itu, aku sekelas dengan Hardiyanto, Sugeng, Bambang Kusdarmadi, Evi Herawati, dan lain sebagainya. Wali Kelasnya adalah Ibu Munjiyah Mughoffir, ibunya Ajib Al-Hakim, murid kelas 1-3.
Wikan ? Belum ada, soalnya dia belum pindah dari Palu, Sulawesi Tengah. Wikan masuk ke SMA 2 pada Semester II kelas I (ya ndak Ko ?). Tetapi kakaknya Wikan yaitu Mas Pramu Riyanto sudah kelas III dan saat tulisan ini aku buat jadi Wakil Ketua OSIS. Ketua OSISnya sendiri dijabat oleh Mas Supangat.
25 Juni 1984
Pagi hari ini di kota Purwokerto cerah sekali. Sudah satu bulan lamanya aku bermukim di kota ini, tepatnya di tempatnya Mbah Musa, Jalan Masjid no. 11, persis di seberang alun-alun kota. Ayahnda hari ini pamit pulang kembali ke Kaltim dan tinggallah aku sendiri untuk berjuang habis-habisan di kota ini.
Oh ya, setelah melewati masa belajar dan test yang melelahkan aku diterima di tiga sekolah yaitu SMA Negeri 2, STM Negeri dan SMEA Negeri. Soalnya masa test-nya berlainan. Tanggal 8 test di STM Negeri, tanggal 9 di SMA Negeri 2 dan tanggal 10 di SMEA Negeri. Aku ikut test bersama beberapa orang teman SD-ku misalnya Andi Hamdani, Suwandi dan beberapa lagi yang lainnya.
Namun setelah kupertimbangkan masak-masak dan juga saran orang tuaku akhirnya aku mantap untuk memilih masuk SMA Negeri 2. Wah, keren sekali sekolah ini. Banyak orang besar dilahirkan dari SMA ini. Halamannya juga luas dan dari luar pagar tampak mentereng. Kepala sekolahnya namanya Pak Soetardjo As.
Nanti, pada bulan Juli, semua murid baru akan mengikuti kegiatan Masinal Pro Studi (Masa Persiapan dan Pengenalan Program Studi dan Pendidikan). Katanya ada kurikulum baru akan diujicobakan pada kami yaitu Kurikulum 1984. Ah, perduli amat. Tugasku adalah belajar baik-baik, dan berharap mendapatkan nilai yang baik.
Urusan pacaran minggir dahulu deh. Aku sudah punya pengalaman pahit semasa SMP. Mulai semester 1 sampai 4 bisa rangking 1 terus, tetapi ketika semester 5 (kelas III) aku mencoba pacaran, rangkingku jeblok jadi rangking 5. Untung pas lulus, mahkota juara berhasil aku rebut kembali dan mantan pacarku dapat nomor 2.
Jadi, go ahead Wan. Jadilah anak muda yang tekun, inisiatif, kreatif, aktif dan rajin. Kalau disingkat TIKAR.
3 komentar:
wan, terharu aku dgn tulisanmu. jadi ingat kita saat SMA dulu. Kamu pinter nulis, bakat yg terlihat sejak dulu. Sayang, aku gak bisa ngikuti gaya tulisanmu ya, gak bisa nulis :( adjib al hakim
Hai Adjib, senang deh mau meninggalkan jejak di blog sederhana ini. Nostalgia masa SMA selalu romantis ya Djib ? Iya deh. Makasih atas komentarnya.
Assalamualaikum ....
Hallo Iwan eh Bpk Iwan Sam...
Masih inget ama saya ngga...
Saya kelas 1-4 juga lhooo...
Saya Tri Budi Yuswantoro dulu sih kaya'nya sering dipanggil Yus.
Kelas kita kan di pinggir jalan ksatrian dekat ama warung juga masjid. Saya sering main ke rmh nenekmu di jl masjid yang ada mesin cetaknya. Itu dulu yaa ntar disambung lagi... Salam....
Posting Komentar