Senin, Juli 23, 2007

Antara Cadar Melawan Bikini

BERIKUT adalah terjemahan bebas saya dari renungan seorang Yahudi Amerika , Henry Makow, PhD, yang menulis soal "Burka versus Bikini", The Debauchery Of American Womanhood.

***

DI DINDING, kupajang sebuah gambar perempuan Muslimah yang terbungkus cadar. Disampingnya, kutaruh gambar perempuan Amerika kontestan kecantikan. Tidak memakai apa-apa kecuali sekerat bikini. Yang satu tertutup total dari pandangan publik, yang lain terbuka total. Dua buah ekstrim yang mendongeng banyak tentang bentrok dari apa yang disebut "peradaban".

Peran perempuan tempatnya adalah disetiap jantung peradaban. Maka perang yang akan dilancarkan di Timur Tengah, disamping untuk "mencuri" minyak, adalah perkara membelejeti orang Arab dari agama dan kebudayaannya : Mengganti Cadar dengan Bikini.

Saya tidak begitu paham soal kondisi Perempuan Muslim. Terlanjur amat enyenangi keindahan wanita, saya tidak mungkin mengusulkan pemakaian cadar. Walaupun demikian, saya akan membela beberapa nilai yang terkandung dalam cadar yang saya pahami.

Bagi saya, cadar mewakili kesucian perempuan pada suami dan keluarganya : hanya mereka yang memandangnya. Itu merupakan penegasan dari privacy, eksklusifitas, dan pentingnya "ruang" rumah-tangga. Fokus dari perempuan Muslim adalah "rumah"-nya. "Sarang" dimana anak-anaknya lahir dan dibesarkan.

Dia adalah ratu didalam rumah. Dia adalah akar, sumber kehidupan rohani dari seluruh keluarga. Dia ngemong, dia mendidik anak-anak. Dia menunjang, dan juga tempat suami "pulang".

Kontras berbeda, perempuan bikini Amerika tampil hampir-hampir telanjang dimuka sorotan jutaan mata di TV. Sebagai seorang feminist, dia adalah kepunyaan dirinya sendiri. Namun, sebetulnya, dia adalah milik publik. Milik semua dan bukan milik siapa-siapa. Perempuan ini seperti melelang seluruh badannya pada penawar tertinggi.

Di Amerika, ukuran budaya dari perempuan adalah nilai daya tarik seks-nya. Bila asset ini melorot, maka seorang perempuan secara kejiwaan bakal terobsesi pada wajahnya. Kemudian akan terjangkit pada problem berat badan. Ketika dewasa, yang jadi idola adalah Britney Spears, seorang penyanyi yang gayanya amat dekat dengan strip-stease.

Dari Britney, mereka belajar bahwa mereka cuma akan "dicintai" bila memberikan seksnya. Maka mereka belajar bagaimana cara "menjerat". Tidak lagi mengharapkan kesabaran pacaran serius dan sayang cinta sejati. Akibatnya, selusin pria mengenalnya lebih dulu sebelum suaminya. Dia kehilangan "keluguan" yang merupakan daya tarik kehangatannya yang penting.

Dia, perempuan Amerika itu menjadi keras dan penuh perhitungan. Tidak dapat menyayangi, maka dia sama sekali tidak cocok untuk menerima bibit dari seorang suami. Kepribadian feminin terbangun dari hubungan emosi antara ibu dan bayi. Dia ngemong, dan berdasarkan pada pengorbanan diri. Dipihak lain, kepribadian Maskulin terbangun dari hubungan antara pemburu dan korbannya. Dia berdasarkan agresi yang keras dan nalar yang dingin.

Feminisme mengajari perempuan bahwa roh feminin itu adalah hasil dari sebuah penindasan. Maka perempuan harus merubah sikapnya seperti laki-laki. Hasilnya : perempuan yang bingung dan agresif. Yang menanggung beban berat dipunggungnya, yang tidak cocok untuk jadi isteri atau jadi seorang ibu.

Dalam "Dunia-Baru-yang-Berani" perempuan bukanlah ratu rumahtangga dan penjaga kelestarian ras. Dia dimaksudkan menjadi sekedar makhluk netral, yang memberikan seks sebagai pemenuhan kenikmatan fisik. Bukan untuk cinta dan penyambung kehidupan.

Pada sebuah konperensi pers, Donald Rumsfeld (waktu itu masih menjadi Menteri Pertahanan Amerika, red) berkata bahwa perempuan dan kaum muda Iran berada dalam penindasan pemerintahan Mullah. Dia menegaskan bahwa tidak lama lagi Amerika akan membebaskan mereka semua. Membebaskan menuju kemana ? Britney Spears? Kepada budaya "silahkan-lihat-udelku" ? Kepada budaya onani-bersama yang kemudian melanda Amerika?

Menjadi orang-tua adalah puncak dari perkembangan manusia. Itu adalah tahap dimana kita akhirnya lulus dari umek pada diri sendiri, menjadi khalifah wakil Tuhan : menciptakan dan memelihara kehidupan baru. Dunia-Baru tidak menginginkan kita mencapai kematangan tahap tersebut. Perkawinan diganti oleh Pornografi. Kita disuruh tetap beku disana : Single, lapar-sex , obsesi pada diri sendiri.

Kita tidak diharapkan untuk punya kehidupan privat yang permanen. Kita disuruh tetap sepi, terisolasi, tergantung pada produk-produk konsumtif untuk menjaga identitas kita. Kita diharapkan selamanya berada dalam harapan kosong.

Keadaan seperti itu amat merusak khususnya pada perempuan. Daya tarik seks-nya adalah fungsi dari kesuburannya. Ketika kesuburan menurun, demikian pula daya tariknya. Bila perempuan menghabiskan umur pentingnya untuk repot jadi independent, umumnya mereka bakal kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pasangan tetapnya. Padahal, pemenuhan kesejatian, dan kebahagian jangka panjang, terletak pada membuat perkawinan dan membentuk keluarga sebagai prioritas pertamanya.

Feminisme adalah kekejaman lain dari Dunia Baru, yang membuat bejat perempuan Amerika. Yang menggerogoti Peradaban Barat. Dia telah menghancurkan jutaan kehidupan. Dan merupakan ancaman mematikan bagi Islam.

Saya tidak menganjurkan Cadar, hanya mengungkapkan sebagian nilai yang terkandung didalamnya. Khususnya pada kesucian perempuan pada bakal suami serta keluarganya. Dan kesederhanaannya. Dan Keanggunannya. Cadar dan Bikini adalah dua buah ekstrim. Jawaban berada diantara keduanya.

Tidak ada komentar: