Minggu, Agustus 26, 2007

Sawangan Esmadu Deltu Reunion

Bernostalgia, Mendekatkan Hati

Oleh : Iwan Samariansyah

MERIAH dan penuh canda. Begitulah ketika para alumni SMA Negeri 2 Purwokerto Angkatan 1987 menggelar Reuni di rumahnya Alfina Damayanti, di Sawangan Depok (Jawa Barat) Sabtu, 25 Agustus 2007 lalu. Aku datang terlambat ke acara itu. Maklum, selain lokasinya yang lumayan jauh di hari yang sama aku juga mesti menghadiri sejumlah undangan yang mesti dipenuhi terlebih dahulu sebelum akhirnya meluncur ke Sawangan.

Aku menyebutnya dengan istilah singkat Sawangan Esmadu Deltu Reunion. Biar enak didengar saja di telinga. Undangan kami sebar melalui milis dan SMS, dan sedikitnya ada 30 alumni Angkatan 1987 (Deltu = delapan tujuh) yang mendapatkan undangan tersebut. Ditambah dengan keluarganya, kalau hadir semua, bakal cukup banyak yang datang pada acara tersebut. Meski kenyataannya tentu saja bisa berbeda.

Tamu istimewa yang datang dari tempat tugasnya yang cukup jauh tentu saja Ajib Al Hakim. Putera sulung guru agama kami semua dulu, Ibu Munjiyah Mughoffir ini bekerja di salah satu BUMN di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum, PT Hutama Karya. Tempat tugasnya di Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. "Jum'at sore aku terbang dari Balikpapan langsung ke Jakarta," ujar Ajib.

Dia memelukku hangat. Maklum, Ajib adalah salah satu sahabatku semasa sekolah dulu. Sangat akrab dan kami saling berbagi cerita setiap saat dulu. Begitulah hubunganku dengan Ajib dulu. Mirip persahabatanku dengan Wikan. Sayangnya, reuni kali ini Wikan berhalangan hadir. "Sorry Wan, aku nggak bisa datang. Ada acara yang tak bisa kutinggalkan," ujar karyawan Radio 68H Jakarta itu saat kutelepon di ponselnya dua hari sebelumnya.

Tuan rumah, mas Yudi Irianto (suaminya Alfina) menyambutku hangat. Pria ramah itu tersenyum lebar dan menyalamiku erat-erat sebelum akhirnya mempersilahkanku masuk. Di beranda, duduk Mas Erik (suaminya Nuriana), Aji (adiknya Ajib) dan Mas Toni, suaminya Nina. Mereka tengah asyik memperbincangkan sesuatu saat aku tiba di tempat acara. Wah, sempat agak repot juga aku mencari lokasi rumahnya Alfina ini.

Saat aku datang, yang sudah hadir di tempat acara adalah sejumlah muka baru. Sebut saja nama Sujangi, Herry Drajat, Ni Luh Dewi, Ken Cintowati dan Nuriana. Yang terakhir ini datang bersama dua puteranya yang kerjanya ribut melulu. Maklum, anak-anak. Lantas ada Nina, suaminya Toni dan dua putera mereka yang cakep-cakep. "Yang sulung nggak ikut," ujar Nina yang tetap cantik dalam busana jilbabnya di usianya yang sudah menjelang kepala empat itu.

Nuriana dan Nina dulu semasa jaman sekolah adalah dua gadis primadona yang sering jadi bahan obrolan anak-anak muda kurang kerjaan seperti diriku. Tentu saja kedatangan keduanya di acara reuni ini membuat semarak suasana. Apalagi temanku Asep Adiyani yang kerjaannya menggoda melulu ikut pula hadir, seraya melontarkan gojlokannya membuat acara diwarnai tertawa tak henti-henti.

Herry Drajat, kawan sekelas di kelas 2 dan 3 membawa serta isterinya yang cantik, adik kelas kami semua. Angkatan 1988, Roslina namanya. Seangkatan dengan Bayu, Ira dan Rina. Herry ini sudah sering telpon-telponan dan kemudian chat lewat YM, tapi baru kali ini bersua secara fisik. Setelah 20 tahun lamanya. Bukan main ya? Nina juga begitu. Ken dan juga Ni Luh Dewi serta Sujangi dan Rudy. Lama juga ya. Jadinya pangling.

Sang tuan rumah, Alfina yang mantan penyiar Indosiar itu juga tuan rumah yang sangat baik. Berbagai suguhan makanan melimpah ruah pada acara reuni itu. Tentu dengan sajian khas Purwokerto yang mampu membuat lidah bergoyang saking lezatnya itu : Soto sokaraja, pecel Banyumas dan tempe mendoan. Belum lagi sejumlah kue dan buah-buahan yang terus menerus digerus oleh mulut-mulut kelaparan sore itu.

Datang pula di acara itu Rudy Siswadi, yang kebiasaannya tak berubah, santai dan ceriwis. Dulu semasa sekolah, entah kenapa, kawan-kawan menggelarinya sebagai playboy cap kucing. "Ora ngerti aku kok digelari macem-macem ya? Padahal aku kan dudu playboy ya," ujarnya dengan mata mengerjap-ngerjap jenaka. Hebat. Kemana kacamatamu Rud ? "Udah lama aku nggak pake kacamata," ujarnya.

Catur Yuliastuti juga hadir pada acara Reuni kali ini, jauh-jauh dari Tanjung Pinang, Riau. Dia adalah peserta yang paling setia datang ke setiap acara reuni. Di ujung acara datang pula Eko Priyanto, isteri beserta dua anaknya. Wicak yang katanya mau datang ternyata tidak kelihatan batang hidungnya. Begitu juga Niken, Bayu, Bowie dan Dimas. Dora berhalangan hadir karena mesti retreat di puncak. Eko item yang mengatakan hendak datang juga tidak terlihat. Begitu pula Indarti Suryaningsih yang bilang siap datang.

Tak ada acara khusus kami gelar. Sebagaimana biasa, kami saling bertukar informasi mengenai kabar kawan-kawan lama. Rudy bertanya soal kabar lama bernama si anu, dan yang lain menimpali dengan memberikan informasi mengenai kabar kawan tersebut. Begitu seterusnya. Soal kelakuan guru-guru kami dulu dan juga cerita-cerita lucu masa lalu tentu saja kami singgung, termasuk juga insiden pencurian mikroskop yang terkenal itu.

Apapun itu. Reuni kali ini cukup sukses dan menyenangkan. Sejak kumpul-kumpul pertama di rumahnya Catur Yuliastuti pada tahun 2000 dulu, ini adalah untuk kedua kalinya Alfina menjadi tuan rumah pertemuan kali ini. Sesuai kesanggupan yang disampaikan lewat telepon, Bowie yang tidak datang pada acara Reuni kali ini menyanggupi untuk menjadi tuan rumah Reuni berikutnya pada 8 Desember 2007 mendatang.

Alamatnya Bowie sebagai tempat pertemuan Esmadu Deltu Reunion mendatang adalah Jalan Kebagusan Dalam I No. 19, Jakarta Selatan. Disarankan datang melalui Jl JOE biar tidak ribet, begitulah SMS yang diterima oleh Alfina saat itu. Lanjutannya yang unik : Kalau ada yang kesasar bilang saja dekat rumah Ibu Megawati (mantan Presiden), ibune wong cilik. Hehehe, aku bukan PDI Perjuangan lho.

Reuni bagi kami adalah sarana untuk mengeratkan tali silaturahmi dan mendekatkan hati. Tiga tahun dari hidup kami semua yang singkat ini kami semua telah bersekolah di sekolah yang sama. Begitu banyak kenangan dan cerita yang telah kami buat ketika itu. Tidak ada salahnya kalau kami mengenang kembali nostalgia itu, saat kami semua masih di usia yang begitu muda dan begitu penuh kesalahan. Tiga tahun yang luar biasa dari kehidupan kami semua.

6 komentar:

Anonim mengatakan...

Terharu.... terharu....
Saat kakiku menginjak halaman rumah Alfina, air mataku langsung menetes, kupeluk erat sahabatku Asep yang menyambutku di halaman. Rasanya seperti melayang ke 20 tahun yang lalu. Memang bener-bener 20 tahun yang lalu, karena kita lulus Juni 1987. Alfina apalagi, ternyata gak ketemunya udah 22 tahun, ruaaarrrrr biasaaa..!!! aku baru ngeh klo ternyata Alfina cm sampe klas 1 aja di SMA kita (ngaku nih, "kelemahan"ku adalah aku nggak bisa tertarik ama cewek yg berbadan tinggi, walaupun cantik kayak Alfina, hehehe) Terbayang saat2 terakhir kelulusan, kebanggaan masa laluku, diumumkan namaku dalam daftar siswa yang ketrima lewat jalur PMDK, ciieeee.....
Eh, balik lagi ke cerita reuni, abis itu Alfina dgn hangat pula menyambutku. Bener2 basah air mataku, kupeluk erat suaminya seolah2 udah kenal lama (mo peluk Alfina gak braniii....) Trus kuliat ada sosok yg wajahnya pernah kukenal, tp aku lupa. Aku merasa sgt berdosa, lupa dgn kawanku yg satu itu, yang belakangan kuketahui ternyata Sujangi. Abis, pake ganti nama Anggi sih...
Mulailah obrolan khas reuni mengalir. Padahal dalam perjalanan aku udah pesimis telat nih sampe di rumah Alfina. Ternyata baru Asep & Anggi yg datang.
Satu persatu teman2 yang lain berdatangan, ada yg langsung inget, ada yg lupa. Oh ya, untuk temen yg aku sempat lupa namanya, maafin ya. Terlalu jauh aku melangkah selama 20 tahun terakhir. Tapi itu semua tak menjadi halangan kita untuk bersilaturahmi/reuni.
Satu2 nih kesanku, Nina, kamu primadona sejak SMP. Sempat bikin beberapa teman berantem gara2 rebutan hatimu. Nuriana BC, obrolanmu sgt khas & manja. Oleh salah seorang sahabatku kamu sempat dijadikan standar kriteria istri. Ken Cintowati, kamu gak berubah, malah makin anggun dengan jilbabmu. Catur, jauh2 dari Tanjung Pinang, konon tak pernah absen di setiap reuni, hebatttt... Ni Dewi yg masih tetap cerewet, hahaha... Herry Drajat, dulu aku sempat ketularan logat sundamu. Rudi Siswadi, aku harus ngucapin selamat nih, kamu udah berhasil menurunkan berat badanmu (walopun musti pake opname diabetes ya, hehehe). Eko Pramuka, kamu dulu aktif pramuka & pengajian ahad pagi. Surprise juga nih, ternyata kamu di Mahkamah Agung, sebidang ma istriku (oh ya temen2, istriku hakim lho, persis namaku ya, adjib al hakim). Hangat banget rasanya ketemu ma temen2 lama. Ngobrol kesana kemari nginget2 kejadian2 lucu di masa lalu. Ah, masa muda selalu indah untuk dikenang.
Buat Alfina, semoga ditambahkan rejeki untukmu sekeluarga, yg telah menyediakan tempat dan segala sesuatunya demi terselenggaranya reuni ini. Untuk teman2 yang lain, eratkan terus tali silaturahmi kita, dengan begitu kita tidak akan terputus komunikasi. Bukankah silaturahmi akan memperpanjang umur?! Selain itu juga untuk introspeksi diri kita sendiri, kita sudah tua. 2/3 dari perjalanan hidup rata2 usia manusia sudah kita lewati. Apa yg sudah kita lakukan selama 20 tahun ini? Kita harus pertanggungjawabkan semua itu kelak di hadapan Sang Khalik....
Teman, kudoakan kalian semua hidup bahagia dengan keluarga kalian masing2. Berperan di lingkungan masing2, bermanfaat bagi sesama, dan jadi panutan di mana kita berada.
Untuk Iwan, trims atas invite-mu di conference, aku jadi sadar betapa jarak sudah tak jadi penghalang bagi kita untuk berkomunikasi. Trims juga buat blog-mu yg bisa menjadi sarana kita untuk saling berbagi.
Buat teman2 semua, Salam hangatku untuk kalian semua. Kalian semua adalah teman2 terbaikku...
Adjib Al Hakim (mas_adjib@yahoo.com), Tenggarong, Kutai Kartanegara

iwansams mengatakan...

Jib, makasih ya.

Kehangatan persahabatan kita semua semoga bertahan hingga akhir hayat dikandung badan.

Komentarmu panjaanng sekali. Tapi sungguh aku senang sekali. Bahkan menjadi koreksi atas tulisanku, karena Sujangi sempat lupa kutulis, hehehee ....

Anonim mengatakan...

wah, aku jadi ikut terharu juga.
walaupun smua di foto2 reuni smudha kemarin, blm ada yg aku kenal.
tapi berasa sekali nuansa kekeluargaan smudha, jadi inget masa-masa di SMA...

Met kenal bwat kangmas mbekyu alumni smudha smuanya, sungkem dari catur pw, alumni smudha '94

catur pw
http://blog.caturpw.com

Anonim mengatakan...

wah....wah....Adjib...Adjib....nggak tahu kamu ingat saya atau nggak, tapi yang jelas tulisanmu bagus banget. Saya merasa berada di sana. Pasti mengena banget di hati deh, SMA loro banget !!!!
Kebetulan hari itu saya ada acara di pabrik tempat saya bekerja, kami ada family day. Sudah 2 kali ini family day di tempat saya bersamaan dengan acara kumpul-kumpul....sampai Eko Item bilang saya cuma alasan saja...he..he..he...
Lihat foto-foto yang dimuat Iwan sangat mengobati rasa ingin ketemu saya. Banyak wajah yang berubah. Adjib berubah banyak dibanding terakhir saya ketemu. Nina juga berubah......sing ora owah mung Asep......blas ora ana bedane......iya ora Sep???
Nanti neng omah Bowie insya allah saya datang....kangen booo.......
Salam kangen buat semua.
(hardiyanto)

Anonim mengatakan...

Haiiii.... Hardiyanto, si bocah pinter, mana bisa aku lupa. Si tampang kutubuku pake kacamata tebal. Dulu kurus, skrg gimana? yah, minimal dompetnya tebal ya. Klo jaman SMA paling isine cuma sewu buat jajan bakso Pak Dikin, hahaha....
Tulisanku dibuat atas bimbingan Iwan, katanya pake rumus 5W + 1H. Masuk dong ke milis kita, kirim imel kosong ke Deltu-Club-subscribe@yahoogroups.com. ato tinggalin YM-mu. Biasanya Iwan rajin undang kita ngobrol rame2. Buat Iwan, sekali lagi kubilang, blogmu sgt bermanfaat...!!!

Anonim mengatakan...

alhamdulillah kowe esih kelingan karo inyong.....bungah pisan atiku lah Djib. Enyong sering kemutan maring ibumu......ngajari nyong kawruh agama sing penting banget. Salam hormatku nggo ibu ya.....
Aku wis melu Deltu koh...cuma kurang aktif posting, lagi sibuk banget.
Gemiyen kuru, saiki esih kuru, stabil, diet ketat jangan sampai gemuk....ngentong-entongna bahan nggo nggawe klambi karo kathok.....ha...ha...ha....
Percaya ora, bobotku mung tambah 5 kilo kawit lulus sma....mantep mbok.....(kayane ora beda karo Asep.....iya ora Sep???)
Ngesuk tek sempatna online neng YM. Nyong neng h_soenardi@yahoo.com.
Ngesuk temon neng omahe Bowie teka maning ora?
Oh ya...Iwan pancen Oye.....pertama mlebu sma nek ora salah njagong bareng nyong...ceriwis pisan...pantes lah nek dadi wartawan dan aktivis !!!