Iwan Samariansyah
iwansams@jurnas.com
LANGKAH para selebritis dunia mendukung para politisi yang tengah berlomba menjadi orang nomor satu di
Kini pertarungan mengerucut pada tiga kandidat saja lagi yaitu John Mc Cain (Republik) dan dua kandidat lainnya yakni Senator Hillary Clinton dan Senator Barack Obama masih bertarung memperebutkan nominasi partai Demokrat.
Partai Republik atau Grand Old Party (GOP) terlebih dahulu menemukan kandidat presidennya setelah berakhirnya pemilihan umum pendahuluan di negara bagian
Mantan ibu negara Hillary Clinton yang kini menjadi Senator
Sepanjang kampanye pemilihan pendahuluan, peran para selebritis papan atas dalam mendulang suara menjadi sangat menentukan bagi kubu
Mc Cain sendiri, calon terpilih dari Republik tentu tidak tinggal diam. Dukungan kuat Gubernur California Arnold Schwarzenegger yang mantan aktor papan atas dimanfaatkannya sungguh-sungguh untuk menarik simpati publik Amerika.
Arnold Schwarzenegger, aktor laga kelahiran Austria 30 Juli 1947 ini dikenal melalui film-film heronya yang mengandalkan otot seperti Predator dan Terminator. Dia terpilih untuk pertama kalinya sebagai Gubernur
Soal dukungan Schwarzenegger pada Mc Cain ini ada kisah menarik. Sebagaimana diketahui, sang Gubernur menikahi Maria Shriver, salah satu anggota klan politik paling berpengaruh di Amerika, Kennedy. Uniknya, dukungan sang Governator – julukan
Maria Shriver, yang tradisi politik keluarganya memang mendukung demokrat menyatakan pilihannya pada Barack Obama, senator flamboyan asal
Jajaran selebritis di kubu Obama memang cukup banyak. Banyak selebritis
Masih banyak lagi para aktor dan aktris
Dukungan untuk Obama juga datang dari aktor watak Robert De Niro, lantas aktor laga yang juga jagoan wrestling Hulk Hogan serta musisi Stevie Wonder.
Menurut
Selain dari Ben Aflleck, kubu Obama pun menerima sumbangan sebesar US$ 2.300 dari Dave Matthews, US$ 4.600 dari Babyface, dan US$ 500 dari Tracey Edmonds, mantan istri aktor Afro-Amerika papan atas Eddie Murphy. Para penyumbang dicatat secara jelas dalam daftar donatur yang diterbitkan oleh tim sukses Obama dan
Tentu saja kontribusi keuangan yang diberikan selebriti itu telah membantu dana kampanye kandidat yang didukungnya. Sesuai aturan, jumlah sumbangan individu yang boleh diberikan sebesar US$ 4.600 per kandidat, dengan perincian US$ 2.300 untuk pemilihan pendahuluan dan US$ 2.300 untuk pemilihan umum. Totalnya US$ 4.600.
Dana itu ditambah dengan sumbangan hingga US$ 28.500 per tahun untuk komite partai nasional. Sejumlah selebriti hanya memberikan donasi kepada salah satu calon, tetapi ada pula yang memberikannya kepada dua calon. Itu dilakukan antara lain oleh Toby Macguire, Ben Stiller, dan Paul Newman. Mereka memberikan donasi kepada Senator Hillary Clinton dan Obama.
Januari 2008 lalu, tim kampanye Obama mengaku berhasil mengumpulkan dana US$ 32 juta. Ini merupakan dana terbesar yang terkumpul dalam sejarah kampanye pemilihan presiden AS. Sementara kubu Hillary mengumpulkan 13,5 juta dolar dalam masa kampanye Januari 2008.
Total selama masa kampanye 2007, kubu Obama mengumpulkan dana US$ 103 juta dolar dan kubu Hillary mengumpulkan dana US$ 115 juta dolar.
Biaya mencalonkan diri menjadi Presiden AS memang mahal. Pada Pemilu 2004, Presiden Bush menghabiskan dana US$ 306 juta atau sekitar Rp 3 Triliun sementara lawannya Senator John Kerry menghabiskan US$ 241 juta atau sekitar Rp 2,4 Triliun.
Patut disimak salah satu pendukung Obama paling fanatik yaitu Scarlett Johansson. Gadis jelita ini tergolong bintang film muda yang paling melek politik. Sejak awal dia menjadi pendukung setia partai Demokrat. Masih di usia belia, 19 tahun, Johansson sudah ikut kampanye untuk John Kerry dalam kampanye pemilihan presiden Amerika Serikat pada 2004. Sayang saat itu, calon yang didukungnya tidak terpilih.
Di sela-sela kesibukannya sebagai selebritis, ia meluangkan waktu untuk bersusah payah mengampanyekan Obama di kalangan anak muda. Menjelang pemilihan Kaukus Iowa, Johansson secara khusus tampil di hadapan publik menyatakan dukungan untuk Barack Obama di Iowa pada 2 Januari 2008 lalu. Pidatonya menarik simpati kelompok para pemilih muda, termasuk mahasiswa Cornell.
Aktris 23 tahun yang pernah dinobatkan sebagai aktris terseksi ini, melibatkan diri dalam program resmi kubu Obama dengan mengadakan pertemuan tersendiri yang dihadiri para anak muda. Melalui Johansson, kubu Obama sungguh sukses menggaet generasi muda, dari siswa SLTA setingkat sekolah menangah atas mulai umur 17 tahun hingga mahasiswa.
Meski demikian, tak sedikit pula selebritis
Jack Nicholson dikenal sebagai aktor legendaris berkat perannya dalam A Few Good Men sebagai Kolonel Nathan Jessep. Barbra Streisand lahir 24 April 1942 di Williamsburg, Brooklyn, New York adalah penyanyi Amerika yang dua kali memperoleh penghargaan Academy Award. Sedangkan Danny DeVito adalah aktor Amerika bertubuh pendek yang dikenal antara lain lewat peran antagonisnya sebagai The Penguin dalam film Batman.
Meski kecil pengaruhnya, harus diakui peranan media
Menurut riset Gallup, lebih dari 10 jam dalam sehari, penduduk Amerika menonton televisi. Mereka mudah terpukau, tergoda, menyumpah, jengkel, menangis, dan tertawa hanya oleh sebuah realitas yang mereka saksikan di televisi. Karena itu penampilan intens para kandidat beserta selebritis pendukungnya di muka publik televisi jelas menentukan pilihan mereka kelak.
Dalam konteks ini, barangkali pendapat Roland Barthes, pemikir Prancis, jadi relevan. Fashion bisa menjadi hegemoni, model rambut dan tren busana pun seolah satu hal yang kudu diikuti. Begitu pula halnya pentas keartisan. Boleh jadi, dia dapat melahirkan hegemoni pula atas audiens. Fenomena ini lalu masuk ke jurusan politik ketika audiens menjelma menjadi rakyat atau massa pemilih.
Di sini hegemoni keartisan akan menjadi modal politik. Bisa besar, bisa kecil. Jangan heran bila hegemoni selebritis kemudian seolah muncul dalam setiap kampanye kepresidenan di Amerika Serikat. Kedekatan antara Hollywood di pantai barat Amerika dengan
Itulah sebagian kiprah para selebriti di panggung politik. Sebagai vote-getter, seorang selebriti juga memiliki kekuatan dan pengaruh yang tak bisa diabaikan. Selebriti mampu mengarahkan pilihan-pilihan penggemarnya. Perubahan potongan rambut atau busana, misalnya, kerap segera jadi mode, atau trend. Bahkan hubungan selebriti-penggemar bisa berkembang menjadi sangat emosional, atau fanatisme.
Bila pandai memanfaatkan dan mengelolanya, hubungan emosional dan popularitas tersebut bisa menjadi modal kuat di panggung politik. Ini berlaku universal. Di belahan dunia manapun, seorang selebritis bisa saja menapaki karier politik hingga ke puncak. Amerika Serikat pernah dipimpin Ronald Reagan, politisi asal partai Republik yang sempat lama menjadi aktor
Bahkan Reagan terpilih dalam dua kali masa jabatan yang menandakan bahwa dia adalah presiden yang cukup populer di negaranya. Jejak Reagan tersebut kini diiikuti secara sadar oleh Arnold Schwarzenegger yang kini sukses menjabat Gubernur
Sejumlah pertanyaan pun muncul terkait seberapa besar pengaruh para bintang itu terhadap hasil pemilihan. Studi yang dilakukan Pew Research Center for the People & the Press menunjukkan bahwa keterlibatan selebriti tak berdampak besar bagi dukungan suara terhadap seorang kandidat dalam Pemilihan Presiden di Amerika. ”Dukungan selebriti hanya berdampak kecil terhadap pemilih,” ungkap Pew dalam laporannya yang ada di situsnya.
Berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan pihak Pew, 69% warga AS mengatakan, jika Ofrah Winfrey mendukung salah satu kandidat presiden, maka hal itu tidak akan berpengaruh kepada suara mereka. Mereka masih mungkin bersuara lain di luar suara yang ditunjukkan kaum selebritis. ”Hanya 30% yang mengatakan bahwa dukungan selebriti itu mempengaruhi mereka,” tulis Pew.
Nama besar para selebritis itu, tentu saja bisa dijadikan modal untuk menarik simpati warga AS. Tapi, siapa yang akan terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat berikutnya, tentu saja masih samar-samar. Sebab Obama maupun Clinton memiliki peluang kuat untuk menduduki posisi terhormat itu sebelum Partai Demokrat memilih satu calon untuk dipertarungkan dengan calon dari Partai Republik dalam pemilihan raya tahun ini.
Setelah merebut nominasi dari partainya, tahap berikutnya tentu saja merebut hati rakyat Amerika secara keseluruhan. Dalam hal ini, Obama ataupun Hillary mesti berhadapan dengan John Mc Cain. Sebuah polling menunjukkan, pendukung Republik lebih senang bila calon mereka berhadapan dengan
Sumber-sumber : NYT/Reuters/Washington Post/Pew
Dimuat di Tabloid Koktail edisi 026 Tahun I, 21 - 27 Maret 2008
1 komentar:
artikel anda sangat bagus dan menarik, artikel anda:
http://www.infogue.com/
http://www.infogue.com/selebritis/harum_hollywood_di_pentas_politik_amerika/
anda bisa promosikan artikel anda di infoGue.com yang akan berguna untuk semua pembaca. Telah tersedia plugin/ widget vote & kirim berita yang ter-integrasi dengan sekali instalasi mudah bagi pengguna. Salam!
Posting Komentar