Senin, Desember 22, 2025

Daftar Ide Menulis


Sering terfikir mau menulis apa pagi ini? Bagaimana kalau bikin serial saja, satu hari menulis satu ? Bahan menulis ada dimana-mana, belum alat bantu yang sangat menyenangkan. Dulu cuma ada google, sekarang ada gemini atau chargpt. Mau cari informasi apapun bisa, jadi dicoba saja. 

Misalnya :

100 negara di dunia. 

Ini bahan tulisannya sangat banyak dan sangat mudah digali lebih jauh. Ada di Wikipedia pula, atau bisa tanya sama chatgpt atau gemini. Dengan mudah, informasi tersebut muncul. 

100 provinsi di Indonesia.

Kok 100 provinsi? Memangnya provinsi di Indonesia sudah ada 100 provinsi ? Ya kan ini cuma misalnya. Kan bisa saja dikarang-karang sendiri, bikin pemekaran provinsi ala pikiran kita. Atau menuliskan provinsi yang sudah tidak ada seperti provinsi Sumatera Timur. 

100 kota di Indonesia.

Nah yang ini lebih mudah dicari, terlebih lagi kalau kota tersebut sudah pernah kau kunjungi. Pasti menyenangkan bisa menulis 100 kota pilihan yang pernah ada di kepalamu. 

100 kuliner di dunia

Bicara makanan tentu tak ada habis-habisnya, apalagi setiap hari kita makan, menarik juga kalau kita bisa menulis satu kuliner satu hari, lengkap dengan cara pembuatannya.

100 teman yang paling baik

Baik juga menulis teman-teman kita. Profil singkat mereka dan apa pendapatmu tentang dia. Pasti dia dan anak keturunannya suka kalau engkau tulis, apalagi kalau dia seorang selebritas. 

100 sepupu yang menyenangkan

Selain saudara kandung, sudah pasti engkau punya banyak saudara sepupu. Jumlahnya jauh lebih banyak. Jadi kenapa tidak ditulis dan diprofilkan saja mereka. Sepupu adalah anak-anak dari saudara kandung ayah dan ibu kita (sepupu sekali), atau mau lebih luas lagi cucu-cucu dari saudara kandung kakek dan nenek kita (sepupu dua kali). Jumlahnya bisa puluhan bahkan ratusan orang.

100 sekolah

Bagus juga kalau menulis 100 sekolah yang paling bagus setidaknya yang profilnya tersedia di internet. Sekolah yang bersangkutan pasti senang bahwa ada yang menulis tentang sekolahnya. Tentu dimulai dari sekolahmu sendiri, yang engkau ada salah satu alumninya.

100 perguruan tinggi

Nah ini juga menarik, menulis 100 perguruan tinggi di Indonesia. Ada yang berbentuk Universitas seperti UI, UGM atau UIN. Ada pula yang berbentuk Institut seperti ITB atau IPB. Meskipun keduanya sekarang berubah jadi semacam "Universitas" juga. Ada pula yang berbentuk Akademi atau Sekolah Tinggi. Pilih saja 100 diantaranya. 

Cukup itu dululah sebagai permulaan. Satu hari satu tulisan. Pasti menyenangkan. 

Selasa, November 25, 2025

Ayo Mulai Lagi

Ya, hari ini bertepatan dengan Hari Guru Nasional tahun 2025, saya bikin tulisan Ayo Mulai Lagi. 

Selama bertahun-tahun blog ini dibiarkan terlantar dan tidak diperbaharui. Meskipun tetap saya pamerkan ke teman-teman dan para kenalan yang ingin mengetahui tulisan saya lebih jauh. Foto inilah penyebabnya. Ini adalah foto lama, 10 tahun yang lalu. Foto bersama teman-teman dan sahabat saya yang pernah bersama-sama belajar di Kampus Salemba UI. 

Kami berasal dari berbagai perguruan tinggi dan jurusan yang berbeda-beda, kemudian disatukan untuk belajar bersama di Program Pascasarjana S-2 UI pada tahun 2001. Ada yang lulus tepat waktu seperti sahabat saya Gun Gun Heryanto, yang kariernya sangat bagus. Lulusan Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini bahkan menjadi Guru Besar di  UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. 

Dan kini, dia jadi guru saya di program S-3 Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi di universitas tempat dia kini menjadi Dekannya. Wikipedia menyebut Gun Gun sebagai seorang akademisi, penulis dan pakar komunikasi politik asal Indonesia. Dia memang sangat rajin menulis kolom di berbagai media massa di tanah air sejak lulus dari S-2 Ilmu Komunikasi UI.


Alumni S-2 Ilmu Komunikasi UI

Adapun S-3 diperoleh Gun Gun dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran, Bandung. Sejak tahun 2023 lalu hingga tahun 2027 nanti dia juga mengemban amanah sebagai Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta. Pria kelahiran Cianjur, 12 Agustus 1976 ini memang sosok yang tekun, cerdas dan teman yang menyenangkan sejak saya mengenalnya pertama kali. 

Di foto tersebut, Gun-Gun berdiri ketiga dari kiri. Di sebelahnya, ada Ilham Prisgunanto yang juga berkarir sebagai dosen di perguruan tinggi yang tidak biasa, yaitu Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, yang kini berganti nama menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian. Igoen, berbeda dengan Gun Gun yang mendalami komunikasi politik, memilih bidang komunikasi pemasaran.

Igoen juga cukup produktif menulis, dan juga lulusan S-3 dari Ilmu Komunikasi Unpad Bandung dengan Disertasi berjudul "Dinamika Representasi dan Imaji Kepolisian dalam Program Reality Show" yang diselesaikannya pada tahun ini (2025). Igoen orangnya periang dan senang beraktivitas. Lelaki kelahiran Klaten, 22 Oktober 1989 ini pernah membantu saya saat menyusun buku untuk PT Pupuk Kaltim, Tbk pada sekitar tahun 2003 yang lalu. 

Di foto tersebut juga ada Eka Wenatz Wuryantara (berdiri paling kiri), yang juga berkarir sebagai Dosen Ilmu Komunikasi. Awalnya di Universitas Paramadina, dan informasi terakhir saat ini alumni STF Driyarkara Jakarta itu pindah ke Universitas Multi Media Nusantara, di Serpong, Tangerang Selatan. Setelah itu ada Irma Manurung, musisi yang sering bermain musik di grup Jakarta Simfonia Orchestra, duduk paling kiri.

Ini kelompok musisi filharmonis legendaris yang memang berbasis di Jakarta. Irma adalah generasi yang lebih muda dari para musisi senior yang sudah bermain musik pada era 1970-an seperti Tony Suwandi, Embong Rahardjo (alm), Suka Hardjana, Amir Katamsi dkk. Irma segenerasi dengan Juhad Ansari, Gatut Santoso, Bambang Suardi, Prima Muchlisin dan lain-lain. Dulu Irma beberapa kali mengundang kami saat dia dan kawan-kawannya menggelar konser.

Begitulah sebagian dari kawan-kawanku di foto tersebut yang bisa kuceritakan. Lainnya entar menyusul ya, kalau nanti kita jadi ketemuan di tahun 2025 ini.